MTQ Aceh ke‑XXXVII: “Mari Tingkatkan SDM Qur’ani yang Unggul Menuju Aceh Maju Pidie Jaya Meusyuhu”
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) merupakan bagian dari tradisi Islam yang telah lama hidup dan berkembang di tanah Aceh, yang dikenal sebagai Serambi Mekkah. Sejak masa kerajaan Islam, semangat membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Aceh. Dalam konteks modern, semangat itu diwujudkan dalam bentuk kompetisi keagamaan yang disebut MTQ, yang terus digelar dari masa ke masa, baik di tingkat lokal, provinsi, hingga nasional.
MTQ di Aceh mulai diselenggarakan secara resmi sejak tahun 1970-an, mengikuti pola MTQ tingkat nasional yang mulai diperkenalkan oleh pemerintah pusat. Tujuannya bukan semata ajang perlombaan, tetapi sebagai sarana dakwah dan pembinaan generasi muda untuk lebih mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an.
Seiring waktu, penyelenggaraan MTQ tingkat provinsi Aceh berkembang menjadi salah satu peristiwa keagamaan terbesar di daerah ini. Tiap dua tahun sekali, MTQ Provinsi digelar secara bergilir di kabupaten/kota se-Aceh, yang tidak hanya memperkuat syiar Islam tetapi juga menjadi ajang silaturahim antar daerah serta pemacu pembangunan spiritual dan sosial.
MTQ Aceh ke‑XXXVII tahun 2025 menjadi kelanjutan dari tradisi panjang tersebut. Kali ini, Kabupaten Pidie Jaya dipercaya menjadi tuan rumah, menandai peran aktif kabupaten tersebut dalam menjaga dan melestarikan warisan keislaman di Aceh.
Persiapan dilakukan jauh hari sebelumnya oleh pemerintah daerah bersama Kementerian Agama dan Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh dengan berbagai fasilitas dibangun untuk mendukung pelaksanaan lomba dan kenyamanan kafilah.
MTQ ini mempertandingkan berbagai cabang lomba seperti Tilawah, Tahfiz, Tafsir, Fahmil, Syarhil, Qira’at Sab’ah, hingga Kaligrafi Qur’an. Ribuan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh hadir membawa semangat juang dan cinta terhadap Al-Qur’an.
MTQ ke-37 Tingkat Provinsi Aceh akan diselenggarakan di Kabupaten Pidie Jaya pada 01 – 08 November 2025. Perhelatan ini akan menjadi wadah pembinaan dan syiar Al-Qur’an, dengan persiapan yang matang serta semangat kerja sama dan keikhlasan yang diwujudkan melalui tema “Mesyuhu”. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya telah mengumumkan kesiapannya sebagai tuan rumah dan terus mematangkan persiapan infrastruktur serta kesiapan acara.
MTQ Aceh ke‑XXXVII bukan hanya bagian dari rangkaian angka, tetapi menjadi tonggak sejarah dalam membentuk peradaban Qur’ani di Aceh. Ia menjadi cermin keberlanjutan tradisi Islam yang diwariskan sejak zaman Sultan Iskandar Muda, yang dahulu mendirikan pusat-pusat pengajaran agama di Aceh.
MTQ ini juga menjadi wujud nyata dari visi Aceh sebagai daerah yang menempatkan Syariat Islam sebagai bagian dari sistem sosial dan budaya. Kegiatan ini menjadi panggung untuk memperlihatkan bahwa nilai-nilai Islam dapat dikembangkan secara damai, indah, dan membangun — tidak hanya dalam bentuk ibadah pribadi, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai bagian dari sejarah panjang Aceh dalam memuliakan Al-Qur’an, MTQ ke‑XXXVII bukan hanya ajang kompetisi, melainkan tonggak perjalanan spiritual, budaya, dan sosial. Ia menjadi pengingat bahwa di tengah modernitas, Aceh tetap berpegang pada nilai-nilai ilahiah yang diwariskan turun-temurun. Dengan suksesnya MTQ ini, diharapkan lahir generasi Qur’ani yang bukan hanya ahli dalam bacaan, tapi juga unggul dalam pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan nyata.